Rakyat
Kenya Menuntut Keadilan
Rakyat Kenya menuntut
keadilan kepada pemerintah yang melakukan korupsi, perampasan tanah, dan
impunitas. Aksi ini dipimpin oleh seorang aktivis bernama Bonifface Mwangi. Ia bersama
para aktivis lain melakukan berbagai cara dalam menentang pemerintah Kenya yang
rakus memakan pajak rakyat. Bonifface dan sejumlah aktivis lain berusaha
menuntut keadilan mereka melalui seni mural. Aksi seni mural yang dilakukan
pada Nairobi ini sempat menyita perhatian rakyat Kenya. Bonifface juga sempat
dihasut oleh politisi untuk mengentikan aksi ini. Bahkan ia sempat diancam dan
dipanggil ke kantor polisi. Bonifface mengutip bahwa “Kenya merupakan Negara
yang menerapkan hukum selektif. Jika Anda lemah. Maka anda akan dihukum
sepenuhnya. Jika Anda kaya dan telah mencuri begitu banyak uang, mereka akan menawarkan
perlindungan.” ujar Bonifface pada media Aljazeera.
Tidak hanya sampai
disitu langkah yang dilakukan oleh Bonifface dan aktivis lainnya. Setelah aksi
mural dihentikan oleh polisi. Ia melanjutkan kembali suara revolusi bagi Kenya
melalui foto-foto yang sempat diabadikan oleh kameranya pada saat pemilihan
Mwai Kibaki, presiden setelah pemilu desember 2007 yang mengakibatkan kekerasan
etnis luas. Aksi kekerasan ini menewaskan lebih dari 1100 nyawa. Bonifface juga
melakukan pameran foto di 20 kota Kenya pada tahun 2009 hingga pemilu berikutnya
yang terjadi pada tahun 2013. Pameran foto ini dinamakan Pitcha Mtaani yang
dibuat untuk rekonsiliasi. Aksi ini akhirnya dipaksa untuk berhenti akibat
adanya foto presiden dan perdana mentri yang terlihat berlebihan oleh para
politisi dalam mengungkit aksi kekerasan yang terjadi beberapa tahun lalu.
Bonifface berusaha
mencari ide lain untuk mendukung aksi revolusinya. Kemudian Bonifface dan
aktivis lain kembali membuat 49 peti mati yang mewakili tahun politisi
impunitas sebagaimana telah dinikmati sejak bertahun-tahun lamanya. Mengubur
para koruptor adalah sebuah pesan yang ingin disampaikan kepada semua orang
yang terlibat dalam aksi ini. Setiap peti mati telah menjadi skandal dalam
sejarah Kenya. Tidak ada kekerasan yang terjadi dalam aksi ini. Pemungutan
suara revolusi berjalan dengan damai. Walaupun aksi Bonifface sering berujung
pada hasil yang sia-sia dan tidak ada perubahan yang dilakukan oleh para
politisi. Pemilihan presiden akan dilakukan pada tahun 2013, kini presiden
Kenya sedang menunggu panggilan pengadilan dalam kekerasan kemanusian yang
dilakukan setelah pemilu 2007.